LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Akhirnya, Pemprov Lampung membahas penggabungan empat desa dari Kabupaten Lampung Selatan ke Kota Bandarlampung di Ruang Sakai Sambayan, Kantor Gubernur Lampung, Selasa (7/10/2025).
Pada rapat yang dipimpin Marindo Kurniawan, Sekdaprov Lampung itu mengatakan penggabungan tersebut terkait rencana kelanjutan pembangunan Kota Baru yang akan menjadi pusat pemerintahan Lampung dengan konsep "Eco City".
Baca juga: Wacana 4 Desa Lamsel Gabung Balam, Ini Respon Mirza, Eva, dan DPRD Lamsel
Keempat desa penyangga Kota Bandarlampung yang semakin banyak pemukiman dan perkantoran, termasuk Kota Baru, Polda Lampung, Itera, dll adalah Desa Wayhuwi, Jati Mulyo, Kota Baru serta Sabah Balau. Tokoh pemuda dan warga mendukung wacana tersebut.
Ketika Helo Lampung memulai wacana penggabungan keempat desa masuk Kota Bandarlampung pada awal Agustus lalu, muncul pro dan kontra. Aparat desa keempat desa dan Panitia DOB Kabupaten Bandarnegara menolak mentah-mentah ide tersebut.
Baca juga: Wacana 4 Desa Lamsel Gabung Bandarlampung Disambut Antusias Warga
Hingga, dipimpin Irfan dengan warga, Senin (18/8/2025), 21 Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan menyatakan penolakan atas munculnya wacana penggabungan empat desa ke Kota Bandarlampung.
Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama menyatakan pada prinsipnya Pemkab Lamsel akan mengikuti aspirasi masyarakat terkait wacana wilayahnya ingin bergabung ke Kota Bandarlampung.
Sebelumnya, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menyambut positif wacana keinginan masyarakat daerah penyangga bergabung dengan Pemkot Bandarlampung.
Baca juga: Wali Kota Eva Buka Tangan Jika 4 Desa Lamsel Ingin Gabung ke Bandarlampung
Menurut dua, penggabungan desa-desa perbatasan ke wilayah kota merupakan langkah strategis dalam mendukung pengembangan kawasan dan pelayanan publik.
Tokoh masyarakat Irjen Pol (Purn) Dr. H. Ike Edwin, Sik, SH, MH atau dipanggil Dang Ike turut mendukung bergabungnya empat desa Kabupaten Lampung Selatan ke Kota Bandarlampung.
Sebelumnya, Gubernur Mirza senada dengan Bupati Eki bahwa warga keempat desa itu yang lebih dulu mengusulkannya ke DPRD Lamsel. Pemprov Lampung belum membahasnya, katanya.
Sebelum digulirkannya wacana ini oleh Helo Indonesia pekan pertama bulan ini, gagasan penggabungan telah muncul sejak era Wali Kota Eddy Sutrisno (2005–2010), jauh sebelum digulirkannya wacana Kabupaten Bandarnegara. (HBM)
