JAKARTA, HELOINDONESIA.COM — Gubernur Lampung Rahmat Mirzani (RMD) dinilai Kemendagri dan Tempo Media Group sukses menurunkan kemiskinan untuk kategori provinsi dengan tingkat fiskal tinggi.
Mendagri Tito Karnavian menyerahkan penghargaan tersebut kepada Gubernur Mirza di Flores Ballroom, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin malam (1/12/2025).
Kemendagri dan Tempo menilai, di bawah kepemimpinan Gubernur Mirza, Pemprov Lampung berhasil mencatatkan kinerja impresif dengan menurunkan persentase penduduk miskin sebesar 0,69 persen
Angka tersebut jauh di atas rata-rata nasional untuk kelompok fiskal tinggi yang hanya 0,41 persen.
Tak hanya itu, Lampung juga mencatat penurunan indeks kedalaman kemiskinan sebesar 0,10 persen, melampaui rata-rata provinsi lain yang berada pada angka 0,03 persen.
Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2025 ini merupakan ajang tahunan untuk menilai capaian pembangunan, inovasi daerah, dan efektivitas tata kelola pemerintahan di seluruh Indonesia.
Pemprov Lampung dinilai mampu menjaga stabilitas ekonomi, mengoptimalkan program perlindungan sosial, dan memperkuat kolaborasi lintas sektor sehingga dirasakan masyarakat paling rentan.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Tempo Media Group Arif Zulkifli menyampaikan apresiasi kepada seluruh kepala daerah yang turut berkompetisi dalam penilaian ketat ini.
Ia menegaskan metode penilaian tahun ini semakin komprehensif karena berbasis kajian data besar yang dihimpun dari Kemendagri, Kementerian Ketenagakerjaan, Kemendikbudristek, Kementerian Kesehatan, BPS, dan berbagai lembaga nasional lainnya.
“Kami menghimpun ratusan gigabyte data dari kementerian dan lembaga. Tantangannya adalah mengubah data kuantitatif tersebut menjadi instrumen penilaian yang akuntabel,” ujarnya.
Arif menambahkan, perbedaan karakteristik daerah seperti geografi, kapasitas fiskal, dan sumber daya alam menjadi latar lahirnya berbagai inovasi yang justru memperkaya proses penilaian.
“Forum ini adalah ruang berbagi praktik baik dan memperkuat kolaborasi antarwilayah,” tambahnya.
Sementara itu, General Manager Pusat Data Tempo Chairul Anam memaparkan metodologi penilaian yang digunakan dalam menentukan pemenang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025. Ia menjelaskan bahwa penilaian dibagi menjadi dua kategori besar:
1. Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Mengacu pada lima indeks utama
Kemendagri: Indeks Inovasi Daerah, Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah, Indeks Standar Pelayanan Minimal, Realisasi Pendapatan Daerah, Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Ditambah indeks lembaga nasional seperti: indeks pencegahan korupsi (MCP KPK), indeks integritas, indeks daya saing daerah, indeks pelayanan publik, indeks keterbukaan informasi
2. Kinerja Akselerasi Program Strategis Nasional
Mencakup sembilan kategori, salah satunya penanggulangan kemiskinan, dengan indikator utama: perubahan persentase penduduk miskin, penurunan indeks kedalaman kemiskinan
Chairul menegaskan bahwa penilaian memperhitungkan kelompok fiskal daerah, sehingga provinsi dengan kapasitas fiskal yang berbeda tidak dibandingkan secara tidak setara.
“Total pemenang mencapai 57 pemerintah daerah sesuai kategorinya,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dalam negeri Tito Karnavian dalam sambutannya menyampaikan bahwa ajang ini menurutnya bukan hal yang mudah untuk diraih oleh para penwrima penghargaan.
" Bagi rekan-rekan yang terpilih ini jujur nggak gampang Kenapa karena bagi provinsi itu bertanding melawan 38 provinsi, bagi yang menang tingkat kota Bapak dan ibu-ibu bertanding melawan 98 kota lainnya dan kemudian untuk tingkat kabupaten lebih berat lagi ada sebab 416 Kabupaten yang bertanding," ungkapnya.
" Tapi saya lihat di tahun ini cukup bagus ininya cukup fair lah membaginya dan mengelompokkannya yaitu yang fiskal tinggi dengan yang tinggi, yang sedang dengan yang sedang dan yang rendah dengan fiskal yang rendah," lanjutnya.
Pencapaian ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi Lampung di bawah kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dalam mempercepat penanganan kemiskinan melalui program-program terarah, termasuk peningkatan akses pendidikan, pemerataan layanan kesehatan, penguatan ekonomi kerakyatan, serta penciptaan lapangan kerja.
Dengan penghargaan ini, Lampung menegaskan diri sebagai salah satu provinsi yang mampu menunjukkan lompatan pembangunan sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menurunkan angka kemiskinan secara berkelanjutan. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).
-
