LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Pemprov Lampung kembali mengalokasikan anggaran besar untuk mengurangi banjir di Kota Bandarlampung. Kali ini, melalui Dinas PSDA Lampung, proyek tahap kedua ini digelontorkan Rp6,9 miliar dari APBD 2025 untuk Embung Kemiling.
Embung yang terletak di Jalan Teuku Cik Ditiro, Kecamatan Kemiling, bukanlah proyek baru. Pada tahap awal tahun 2023, pembangunan sudah dimulai dengan nilai kontrak sekitar Rp1,8 miliar oleh CV Mahardika Abyakta Sentosa pada tahun 2023.
Saat itu, pekerjaan yang dilanjutkan CV Raden Galuh yang dimulai sejak 2 September 2025 mencakup pengurukan lahan, pemadatan tanah, hingga pembangunan pintu air. Targetnya, Maret 2026, proyek tahap kedua ini kelar.
Embung tersebut nantinya akan dilengkapi joging track sepanjang 600 meter. Hingga Kamis (2/10/2025), CV Raden Galuh sedang mengerjakan laveling -nya.
Warga berharap Embung Kemiling ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan air baku serta mengurangi risiko banjir. Kemiling menjadi salah satu penyumbang banjir di Kota Bandarlampung. Daerah yang sebelumnya hijau kini berubah jadi perumahan padat.
Embung Kemiling bukan satu-satunya proyek serupa di Lampung. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah pusat maupun daerah gencar membangun embung untuk mengatasi krisis air baku dan banjir musiman.
Embung Wayhalim dibangun dengan anggaran sekitar Rp4,5 miliar pada 2021. Namun, fungsinya belum maksimal karena sedimentasi cepat terjadi dan minim perawatan.
Di tingkat provinsi, Lampung juga masuk dalam program 1.000 embung nasional yang digagas pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Program ini menargetkan Lampung sebagai salah satu daerah prioritas karena rawan banjir sekaligus krisis air saat kemarau.
Dari catatan ini, publik berharap Embung Kemiling tidak bernasib sama seperti proyek sebelumnya yang fungsinya kurang optimal. Perawatan, pengelolaan, dan keterbukaan data teknis menjadi kunci agar embung benar-benar memberikan manfaat.
CATATAN BANJIR
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung mencatat, banjir dan longsor menjadi bencana paling sering melanda wilayah perbukitan, termasuk Kemiling.
Februari 2022: Hujan deras menyebabkan banjir setinggi 50 cm di Jalan Teuku Cik Ditiro dan menutup akses warga.
Maret 2023: Longsor kecil terjadi di sekitar Bukit Kemiling Permai, memutus akses jalan dan merusak 5 rumah.
Awal 2024: Hujan lebat menyebabkan banjir bandang di beberapa titik Kemiling, termasuk sekitar SMA 13 Bandar Lampung, mengganggu aktivitas sekolah.
2025: Hingga September, BPBD sudah mencatat 12 kejadian banjir dan genangan di wilayah Bandar Lampung, tiga di antaranya terjadi di Kemiling.
Data ini menunjukkan bahwa pembangunan embung sangat mendesak sebagai salah satu solusi pengendali banjir di kawasan padat permukiman tersebut. (Prapthy/Hajim)