LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Warga menduga kepala desanya, Suhartono telah mencatut Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Tahun Anggaran 2025 di Dusun Balai Rejo, Pekon Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus.
Menurut beberapa warga, mereka mengira kegiatan pembuatan drainase tersebut gotong royong tanpa ada upah sehingga. mereka mengerjakannya suka rela. Bisik-bisik kegiatan tersebut ternyata PKTD, sebagian warga tak melanjutkan gotong royongnya.
Esoknya, beberapa pekerja melanjutkan pembuatan siring jalan tersebut yang diperkirakan memerlukan sebulan. "Keesokan harinya dilanjutkan oleh beberapa warga yang mungkin sudah mendapatkan upah,” beber seorang warga, Jumat (31/10/2025).
Setelah jadi perbincangan warga, pihak aparat desa baru memasang benner identitas kegiatan tersebut "Pembuatan banner baru beberapa hari lalu, Selasa (28/10/2025)," kata Yusuf, ketua Badan Himpun Pekon (BHP), semacam Badan Permusyawaratan Desa.
Di benner tersebut, pekerjaan pemeliharaan jalan desa dengan waktu pelaksanaan satu bulan, berupa penggalian siring PKTD dengan volume 80 HOK dan harga satuan Rp87.000, total biaya Rp6.960.000.
Seorang tokoh masyarakat setempat ini siap H menduga dana yang digunakan tidak sebagaimana mestinya. “Tono telah melanggar azas transparansi dan berpotensi menimbulkan gejolak di masyarakat," ujar tokoh setempat.
Dia juga berpendapat pekerjaan tersebut merupakan pelanggaran prosedur yang dapat dikenakan sanksi administratif maupun pidana, karena ada dugaan mencatut duit dana desa”, ujar H
Yusuf menambahkan ada persoalan lain yang masih membuat tanda tanya, yakni jalan rabat beton yang hasilnya jauh dari kualitas yang jadi ekspektasi masyarakat.
"Hasil kegiatan yang bersumber dari dana desa semua kualitas bangunan kurang baik. “Kualitas bangunan jalan di Pekon Datar Lebuay kurang baik, baru hitungan bulan sudah rusak,” pungkasnya. (HD)