Helo Indonesia

WHO Istilahkan Wellness Sebagai Health and Well Being, Pakar Herbal Paparkan Faktanya!

M. Haikal - Ragam -> Kesehatan
5 jam 25 menit lalu
    Bagikan  
Budaya Betawi
Foto: Heloindonesia

Budaya Betawi - dr Inggrid Tania dari PDPOTJI saat diskusi di Forum Group Discussion (FGD) di acara Jakarta Walking Tour Festival (JWTF) 2025 pada Rabu-Kamis (12-/13/2025).

HELOINDONESIA.COM - Mengapa harus Wellness? Pertanyaan ini tentu saja menjadi sebuah keharusan yang perlu dijawab ketika orang ingin hidup selalu sehat.

Wellness sejatinya merupakan produk asli Indonesia yang bertujuan untuk membuat orang agar selalu mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan.

Memang tidak semua orang mengenal wellness dengan istilah yang hanya dikenal oleh komunitas atau asosiasi yang bergerak di bidangnya.

Keberhasilan untuk menjadi wellness karena kedekatan keluarga hingga keterlibatan aktif dalam komunitas.

Baca juga: Wamendagri Apresiasi Daerah Kendalikan Inflasi, Pemprov Lampung Siap Optimal

"Itu yang menjadi parameter penilaian. Jadi, mangan ora mangan sing penting ngumpul ya. Tetap bahagia karena berkumpul dengan keluarga walaupun tidak makan, walaupun negara dikorupsi habis-habisan," ungkap pakar jamu dan herbal dari PDPOTJI dr Inggrid Tania dalam Forum Group Discussion II pada pekan lalu yang dihadiri Wakil Gubernur DKJ Rano Karno alias Bang Doel.

Nah, bagaimana kita membedakan dan memposisikan apa saja hal yang membuat wellness sebagai well being.

"Ini sering dipakai istilah-istilah seperti itu. Cuma kita sekarang pakai wellness walaupun menurut WHO mereka lebih sering pakai health and well being," jelasnya.

Dikatakan dr Inggrid, Wellness memang banyak dipakai dalam konsep mental health.

Baca juga: Pemprov Lampung Luncurkan Aplikasi Saibara untuk Permudah Transaksi Retribusi Daerah

"Tapi sebetulnya sama aja lah intinya banyak irisan-irisan walaupun secara yang paling lebih luas adalah well being," tambahnya.

Nah, bagaimana wellness ini menjadi bagian dari well being?

Ditegaskan dr Inggrid, yang terpenting adalah wellness sebuah upaya proaktif dari pengalaman manusia untuk selalu sehat secara holistik.

"Intinya itu sebenarnya," tegasnya.

dr Inggrid mengisahkan ketika dia memberikan course community herbalism and holistic nutrition kepada peserta dari Singapura dan Malaysia.

Baca juga: Operasi Zebra Candi 2025, Polres Purbalingga Ajak Sopir Bus Pariwisata untuk Tertib Berlalu Lintas

"Dalam kegiatan ini ada pendekatan namanya salutogenic approach. Daripada kita bertanya apa yang membuat kita sakit? Bukankah lebih baik kalau kita bertanya apa yang membuat kita tetap sehat, tetap wellness, tetap well being," tambahnya.

Dijelaskan dr Inggrid, itulaj sebetulnya konsep dasar daripada wellness dan well being.

Jadi, lanjutnya, bukan patogenik approach. Ketika kita berbicara tentang medical wellness maka sebetulnya kita menggunakan dua approach tersebut, campuran antara salutogenik approach dan patogenik approach.

" Artinya kita berupaya mencari apa-apa saja yang membuat kita tetap sehat dan berupaya juga mendeteksi dini atau intervensi apa-apa saja saja yang membuat kita berisiko sakitnya," tandasnya.