Helo Indonesia

Golkar soal Pengganti Aries Sandi, Elin Septiani atau Dwie Aroem

Herman Batin Mangku - Nasional -> Politik
Rabu, 26 Februari 2025 17:36
    Bagikan  
PSU PESAWARAN
HELO INDONESIA

PSU PESAWARAN - Aroem, Ismet, Elin (Foto Kolase Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Koalisi partai Paslon 01 Pilbup Pesawaran belum menentukan sikap terhadap calon pengganti bupati terpilih Aries Sandi yang didiskualifikasi hingga H+2 Putusan MK RI pada Senin (24/2/2025).

Ada dua calon pengganti yang digadang-gadang menggantikan Aries Sandi, yakni isterinya, Elin Septiani, dan politikus Partai Golkar Dwie Aroem Hadiatie, putri Azier Dianis Thabranie.

Pasangan Paslon 01 Pilbup Pesawaran Aries Sandi-Supriyanro didukung tiga partai dengan total 10 kursi DPRD Pesawaran, Demokrat dan PPP masing-masing menyumbang tiga kursi dan Golkar empat kursi.

Sekretaris DPD 1 Partai Golkar Lampung Ismet Roni dikonfirmasi Helo Indonesia, Rabu (26/2/2025), mengatakan menghormati keputusan hukum MK RI membatalkan putusan KPU dan pemungutan suara ulang (PSU)

Partai Golkar menunggu lebih dulu KPU Pesawaran mengeksekusi keputusan MK sambil menunggu tahapan berikutnya dari KPU setempat. "Setelah itu, kami akan melaporkamnya ke DPP Golkar, " katanya.

DPD Partai Golkar Lampung, menurut Ismet Roni, akan koordinasi juga dengan partai koalisi sampai DPP Golkar memutuskan siapa pengganti Aries Sandi sebagai calon kepala daerah bersaing dengan Paslon 02 Nanda Indira dan Antonius M Ali.

Dwie Aroem Hadiatie yang pernah menjadi anggota DPR RI Dapil Lampung I periode 2014-2019 menyatakan lewat Helo Indonesia, Selasa (25/2/2025), siap menggantikan posisi Aries Sandi sebagai calon bupati.

Menurut Aroem kepada Helo Indonesia, sebagai kader Partai Golkar dan putri asli Kabupaten Pesawaran dirinya siap apabila DPP PG, DPD 1 dan 2 PG Lampung, kader PG kab Pesawaran dan masyarakat memberikan mandat dan mendukungnya maju sebagai cabub.

Dia menyerahkan langkah-langkah mekanisme dan komunikasi politik yang tentunya akan dibangun oleh DPP PG, DPD 1 PG Lampung kepada semua pihak yang terkait, baik itu dengan koalisi parpol maupun penyelenggara pemilu.

Dengan waktu yang sempit, 90 hari baginya cukup buat mendapatkan dukungan masyarakat lewat implementasi dalam kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat. "Kita tunggu saja apa keputusan terbaik dari Partai Golkar," pungkasnya. (HBM)



 -