Helo Indonesia

BKKBN Jateng Dorong Ayah Jadi Teladan dalam Pengasuhan dan Pembentukan Karakter Anak

Jumat, 14 November 2025 20:58
    Bagikan  
BKKBN Jateng Dorong Ayah Jadi Teladan dalam Pengasuhan dan Pembentukan Karakter Anak

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Hery Wiyanto bersama Lucia Hartiningtyas Mardyasari (BBPVP Semarang) memperlihatkan nota kerja sama yang ditandatangani

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), BKKBN Jawa Tengah mendorong peranan ayah agar lebih terlibat dalam membangun keluarga berkualitas.

Bahkan seperti ditegaskan Plt Kepala Perwakilan BKKBN Jateng, Brigjen Pol Hery Wiyanto SH peringatan Hari Ayah bukan hanya bersifat seremonial, tetapi sebuah momentum untuk mengingat kembali pentingnya keteladanan ayah dalam membentuk karakter anak.

Baca juga: Kafilah Kota Semarang Cetak Hattrick, Pertahankan Gelar Juara Umum MTQH Tingkat Jateng

Pernyataan itu disampaikan Hery Wiyanto saat acara Ngopi Nasional (Ngobrol Perkara GATI) Ayah Bareng Anak di Kantor BKKBN Semarang, Jumat 14 November 2025. Agenda yang diikuto ratusan peserta itu bagian dari implementasi Menu GATI dalam rangka memperingati Hari Ayah Nasional tahun 2025.

Kegiatan juga dirangkai penandatanganan kerja sama BKKBN dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang.

“Gunakan HP seperlunya. Jadikan itu alat untuk memantau perkembangan anak, bukan memisahkan kita dari mereka,” ujarnya, mengingatkan para ayah tentang pentingnya kehadiran yang nyata dalam pengasuhan.

Tahun ini, peringatan Hari Ayah serentak diselenggarakan di Provinsi Bengkulu yang dihadiri Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN sebagai momentum kampanye keteladanan ayah.

Dalam kesempatan itu, Brigjen Hery juga menyinggung amanat Pasal 47 UU No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang menekankan pentingnya pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Baca juga: Korban Longsor Cilacap: Tiga Meninggal, BPBD Jateng Fokus Cari 20 Warga yang Masih Hilang

Dia menjelaskan, keluarga harus mampu menjalankan delapan fungsi keluarga—dari fungsi keagamaan hingga pembinaan lingkungan—untuk melahirkan generasi berkarakter kuat.

Ketimpangan Peran

Namun, kenyataan sosial masih menunjukkan ketimpangan peran. Banyak ayah masih dipersepsikan hanya sebagai pencari nafkah, sementara ibu memikul sebagian besar tanggung jawab pengasuhan.

Kondisi ini berkontribusi pada tingginya fenomena fatherless. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan hanya 37,17% anak usia 0–5 tahun yang tumbuh dengan kehadiran kedua orang tua secara penuh.

Sementara itu, Perwakilan BBPVP Semarang, Lucia Hartiningtyas Mardyasari menjelaskan, pihaknya terus mempersiapkan calon tenaga kerja yang terampil dan kompeten sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri.

Baca juga: Curi Perhatian Sejumlah Negara, Penelitian Dosen Teknik Elektro USM Soal Teknologi AI untuk Deteksi Stroke Sejak Dini

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada BKKBN yang telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Kolaborasi tersebut menjadi dasar penting untuk memperluas program peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Menurut Lucia, konsep pelatihan tersebut relevan dengan upaya pemberdayaan lansia agar tetap memiliki kepercayaan diri dan dapat berkontribusi bagi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat.

Sebelum acara Ngopi Nasional dan penandatangan kerja sama dilakukan senam bersama yang berlangsung meriah. Senam yang berlangsung meriah diikuti peserta,Plt Kepala Perwakilan BKKBN Jateng dan seluruh karyawan serta mitra kerja . (Aji)